Panduan

7 Cara Agar Bisa Membeli Rumah di Usia Muda

Bagaimana cara agar bisa membeli rumah di usia muda

Bagaimana cara agar bisa membeli rumah di usia muda? Temukan strategi mulai dari nabung DP, memilih rumah subsidi atau komersil, hingga tips ajukan KPR. Wujudkan rumah impianmu sekarang bersama Morroland.

Memiliki rumah di usia muda adalah impian banyak orang. Meski terlihat berat karena harga properti yang terus naik, sebenarnya membeli rumah sejak dini bisa dilakukan dengan strategi yang tepat.

Dengan disiplin keuangan, pemilihan program KPR yang sesuai, dan kehati-hatian dalam memilih developer, impian memiliki hunian pertama bukan lagi sekadar wacana. Berikut panduan lengkap yang bisa menjadi acuan.

Cara Agar Bisa Membeli Rumah di Usia Muda

Berikut adalah cara membeli rumah di usia muda, yaitu:

1. Tentukan Tujuan dan Jenis Rumah

Langkah awal yang penting adalah menentukan tujuan dan jenis rumah yang ingin dimiliki.

  • Rumah subsidi cocok untuk pekerja muda dengan penghasilan terbatas. Cicilan lebih ringan, namun ada syarat khusus seperti batas gaji dan kepemilikan rumah sebelumnya.
  • Rumah komersil lebih fleksibel dari sisi lokasi, desain, dan ukuran. Namun, harga dan cicilannya cenderung lebih tinggi.

Sesuaikan pilihan dengan kebutuhan sehari-hari, misalnya jarak ke tempat kerja, akses transportasi umum, dan lingkungan sekitar. Rumah pertama tidak harus mewah, yang terpenting nyaman dan sesuai kemampuan finansial.

2. Perbaiki Kondisi Keuangan

Sebelum mengajukan KPR, kondisi keuangan pribadi harus sehat. Caranya:

  • Buat anggaran bulanan dan sisihkan tabungan khusus DP rumah.
  • Hindari utang konsumtif seperti cicilan motor baru atau pinjaman online, karena bisa mengganggu rasio utang di mata bank.
  • Disarankan minimal 30% penghasilan dialokasikan untuk tabungan rumah.

Dengan disiplin seperti ini, dalam beberapa tahun ke depan tabungan DP bisa terkumpul tanpa harus merasa terbebani.

3. Siapkan Dana Darurat & DP

Selain tabungan untuk DP, penting juga menyiapkan dana darurat.

  • Minimal siapkan 3–6 bulan biaya hidup agar keuangan tetap aman jika terjadi hal tak terduga.
  • Untuk DP rumah, biasanya berkisar 10–20% dari harga rumah.
    • Contoh: rumah Rp200 juta → DP sekitar Rp20–40 juta.

Kesiapan dana ini membuat proses pengajuan KPR lebih lancar dan mengurangi beban cicilan di awal.

4. Tingkatkan Penghasilan

Mengandalkan satu sumber penghasilan kadang kurang cukup. Oleh karena itu, anak muda perlu aktif menambah pemasukan.

  • Cari peluang side income seperti freelance, jualan online, atau bisnis kecil.
  • Investasikan waktu untuk meningkatkan skill sehingga gaji di pekerjaan utama juga bisa naik.

Dengan tambahan penghasilan, target DP bisa lebih cepat tercapai dan cicilan rumah terasa lebih ringan.

5. Manfaatkan Program KPR

Bagi usia muda, KPR adalah solusi paling realistis untuk membeli rumah.

  • Jika penghasilan masih terbatas, pilih KPR Subsidi (FLPP/BTN) dengan cicilan lebih ringan dan bunga rendah. Syaratnya antara lain gaji maksimal Rp8 juta, belum punya rumah, dan WNI.
  • Jika penghasilan sudah lebih besar, gunakan KPR komersil dengan tenor panjang agar cicilan lebih terjangkau.

Memahami perbedaan program ini penting agar bisa memilih skema yang sesuai kondisi keuangan.

6. Jaga Rekam Jejak Keuangan

Bank akan menilai kemampuan calon debitur lewat rekam jejak keuangan.

  • Pastikan skor BI Checking (SLIK OJK) tetap baik.
  • Jangan pernah telat membayar cicilan apapun, bahkan yang kecil.
  • Gunakan rekening aktif untuk menabung dan bertransaksi, agar bank melihat ada perputaran dana yang sehat.

Reputasi keuangan yang baik akan memperbesar peluang KPR disetujui.

7. Mulai dari Rumah Pertama

Banyak anak muda menunda membeli rumah karena ingin langsung punya rumah besar. Padahal strategi yang lebih realistis adalah memulai dari rumah pertama yang sederhana.

  • Pilih rumah subsidi atau tipe kecil sebagai langkah awal.
  • Setelah penghasilan meningkat, rumah bisa direnovasi atau dijadikan aset investasi untuk membeli hunian yang lebih besar.

Dengan pola bertahap ini, kamu bisa segera memiliki properti tanpa harus menunggu mapan.

Baca Juga : Cara Beli Perumahan Kredit

Memilih Developer dan Properti yang Tepat

Selain faktor keuangan, memilih developer juga sangat penting.

  • Lokasi dan aksesibilitas: pastikan rumah dekat jalan utama, transportasi umum, dan fasilitas publik.
  • Reputasi developer: pilih pengembang yang terpercaya, legalitas jelas, dan punya rekam jejak proyek yang selesai tepat waktu.
  • Harga dan kualitas: bandingkan rumah subsidi dengan rumah komersil, lalu tentukan mana yang paling sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Developer yang terpercaya akan membuat proses pembelian lebih aman dan tenang.

Kesalahan yang Harus Dihindari

Banyak anak muda gagal membeli rumah karena beberapa kesalahan umum, seperti:

  • Menunda menabung hingga harga rumah semakin naik.
  • Mengandalkan gaji tanpa strategi tambahan, padahal ada banyak peluang side income.
  • Tidak memperhitungkan biaya tambahan seperti notaris, pajak, dan asuransi.

Menghindari kesalahan ini akan mempercepat langkah menuju rumah pertama.

Kesimpulan

Membeli rumah di usia muda bukan hal mustahil. Dengan strategi yang tepat , mulai dari menyiapkan keuangan, memanfaatkan program KPR, hingga memilih developer terpercaya dan setiap orang bisa mewujudkan impian memiliki hunian pertama.

Jika kamu sedang mencari rumah subsidi atau komersil yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, langsung kunjungi morroland.co.id untuk melihat pilihan properti terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *